Blog / Wikileaks: Memang Polisi NKRI Danai FPI
Perisai.net - JUMAT (2/9) lalu, Wikileaks, situs pembocor rahasia negara mengunggah bocoran arsip kabel diplomatik Amerika Serikat di internet. Salah satu arsip yang diluncurkan menceritakan mengenai hubungan erat antara kepolisian Indonesia dengan kelompok agama Front Pembela Islam (FPI). Isi dari dokumen rahasia yang dibocorkan Wikileaks menceritakan detail-detail yang bisa memberatkan pemerintah Indonesia.
Salah satu arsip tersebut tertulis adanya kontak antara Badan Intelijen Indonesia (BIN), Yahya Asagaf dengan FPI pada tanggal 19 Februari 2006. Kontak tersebut berisi peringatan kepada kedutaan besar Amerika Serikat untuk Indonesia. Kontak tersebut menyatakan akan adanya demonstrasi FPI mengenai masalah publikasi gambar kartun Nabi Muhammad di Kedubes itu. Dalam arsip tersebut tercatat, Kepala Kepolisian Negara Indonesia pada saat itu, Sutanto (kini kepala BIN), mendanai FPI untuk meluncurkan serangan tersebut, namun memutus pendanaan setelah mengetahui terjadi kebocoran.
Ketika ditanyakan tuduhan bahwa Sutanto mendanai FPI, Yahya mengatakan, mantan kepala kepolisian itu merasa FPI bisa digunakan sebagai penyerang, seperti tertulis di arsip. Yahya, dalam arsip tersebut, juga mengakui bahwa "tradisi" Polisi Indonesia dan BIN untuk mendanai FPI sudah terjadi sejak lama. Tak hanya itu, ada pula beberapa data lain yang mencantumkan sejarah antara kepolisian Indonesia dengan FPI. Nugroho Djayusman, Kapolda Jakarta juga dituliskan bekerjasama dengan FPI. Nugroho juga pernah diminta bantuan oleh Sutanto untuk membantu menyelesaikan kerusuhan di luar Kedubes AS itu.
Ada pula arsip yang mencantumkan nama Yenny Wahid, putri mantan presiden Abdurrahman Wahid. Di sana disebutkan, Yenny mengakui para tokoh-tokoh yang pernah membentuk dan mendanai FPI, termasuk Nugroho, sudah kehilangan kontrol atas grup tersebut. Mereka sudah menciptakan sebuah "monster" yang bergerak independen, seperti dikutip dari The Jakarta Globe. Tercantum pula pada arsip tersebut, "Meski siapa pun dengan uang bisa menyewa FPI untuk alasan politik, tak ada siapa pun di luar grup yang bisa mengatur kepala FPI, Habib Rizieq."
Jubir Polri: FPI Adalah Ormas Yang Cukup Berkembang Baik
KEPOLISIAN Indonesia membantah tundingan dari laman pembocor kabel diplomatik Amerika Serikat, Wikileaks terkait keterlibatan polisi dalam berbagai aksi kekerasan yang dilakukan oleh FPI. Juru Bicara Kepolisian Indonesia, Boy Rafli Amar mengatakan, hubungan Polisi dengan FPI hanya sebagai mitra. Boy mengatakan FPI adalah ormas yang cukup berkembang baik. "Itu tidak benar sama sekali itu informasi yang tidak percaya. Apa yang dilakukan oleh polri untuk meminimalisir berkembangnya kasus ini. Masyarakat sudah cerdas. FPI merupakan ormas yang berkembang di masyarakat. Polri institusi negara hubungannya sebagai mitra yang sifatnya positif untuk kepentingan bangsa," kata Boy.
Iuran Anggota
Sementara itu, FPI mengklaim setiap aksi yang mereka lakukan memakai uang hasil dari iuran anggotanya. FPI membantah pernyataan Wikileaks yang merilis kawat diplomatik berisi, FPI mendapatkan sokongan dana dari kepolisian. Ketua FPI Jakarta, Salim Alatas mengklaim, FPI tidak pernah mendapatkan dana bantuan dari kepolisian atau pengusaha. "FPI tidak dapat sumbangan dari mana mana. FPI murni tidak ada bantuan dari pemerintah maupun TNI polri apalagi dari pengusaha. Kalau melakukan Demo pakai kantong sendiri. Jadi gak ada itu dapat sumbangan dari mana mana," kata Salim Alatas.
Komisi Kepolisian Pertanyakan Kedekatan Polisi dan FPI
KOMISI Kepolisian Nasional meminta bekas Kepala Kepolisian Indonesia, Sutanto untuk menjelaskan kedekatannya dengan kelompok radikal FPI. Sebelumnya, laman pembocor kabel diplomatik Amerika Serikat, Wikileaks menuliskan kedekatan Sutanto dengan FPI.
Berita Terkait: "WIKILEAKS: Mendanai FPI Adalah Tradisi Polri dan BIN"
Add a Comment

sohih nya dari sumber sumber
Islam sendiri ? Dari Kitab ol
hodis ? Sira...
Manusiya Jujur ) isinya jelas
bahwa sebenarnya Erets
YishraEL adalah Hak Mi...
makanya bung..! Polri harus pintar dan tegas. Selain Polri adalah institusi resmi penegak hukum Polri juga dituntut untuk tidak melanggar hukum.
Klo ada hal 2 yang tidak selaras dengan hukum NKRI ya di likuidasi aja secara system, ikutin prosedure yang ada. klo belum ada yang tinggal kirim review ke MPR/DPR. misalnya tempat prostitusi dan maksiat. kasih teguran keras ke sipemilik untuk menjalankan bisnisnya dengan baik dan tidak melanggar hukum. Jangan pula Polri ngerusak barang2 atau property si pemilik. dan jangan pula membayar preman buat gantiin tugas pengrusakan. Malu dong kita2 warga yang masih waras :)
Makanya nonton TV One kisah TKW Darsem mengapa ia membunuh Majikannya di Arab Saudi, karena membela diri & menjaga kehormatan keluarga, mau di perkosa oleh Majikannya.
Kisah TKW Ruyati mengapa ia membunuh Majikannya di Arab Saudi, karena ia sering di siksa & gaji tidak di bayar.
Bagaimana pahitnya jadi TKW di Arab Saudi, tanpa adanya perlindungan hukum.
Anda merasa tidak sakit karena anda yang mencubit, posisi anda sebagai (Majikan) coba kalau posisi anda yang di cubit merasa sakit sebagai (korban) budak.
Makanya baca koran kompas, jangan baca Stensilan aja, Majikan di Arab Saudi kehilangan cincin di kamarnya, ia menuduh TKW yang mencurinya, tetapi TKW membantah kalau dirinya mencuri cicin majikannya.
Menurut hukum Syariah : bila seseorang mencuri hukumannya tangan di potong.
Akhirnya satu bulan kemudian cincin majikannya di temukan tetapi tangan TKW sudah di potong.
Seorang budak tidak punya hak membela diri,kalau mau adil tuch tangan majikan yang potong karena sudah memfitnah, tanpa menyelidiki kebenarannya.
Hukum Syariah : potong tangan, cambuk,rajam itu sesuai dgn kesalahan tersangka. tdk mungkinkan seseorang dihukum tanpa kesalahan apapun?
pandanglah Islam dari sumbernya sendiri
Hukum Syariah : main potong tangan,bibir ,penggal kepala, cambuk,rajam inikah yang di sebut keadilan.
Jihad, teror bom, teroris,ngebom, membakar, merusak tempat ibadah non Muslim, bom bunuh diri, penculikan & sandera orang2 barat inikah yang sebut damai dalam islam.
Wajar aja Islam di cap teroris & diskriminasi di Eropa & Amerika Serikat karena ajarannya Islam kekerasan.
kok komentar anda makin gak nyambung dengan isi artikel???
TKW yang bekerja di Arab Saudi banyak mendapat hukuman mati, di siksa (Cambuk) di jadikan budak Sex, gaji tidak di bayar.
kejahatan kok di biarkan,seharusnya POLRI tidak membedakan - bedakan Suku, Agama, ras & golongan, mana tanggung jawab POLRI melindungi warga negara.
Paling - paling FPI hanya gertak sambel, Presiden SBY mana janji anda untuk membubarkan ormas yang Anarkis ( kekerasan)jangan hanya janji doang buktikan.....????
Ngakunya Islam tetapi Aqidah & akhlaknya lebih bejat dari orang2 Kafir.
Kita tunggu janji Presiden SBY punya nyali nggak yach untuk bubarkan FPI...?
Seharusnya POLRI dapat mencegah & menambah jumlah personil bukan malah membiarkan tindakan Anarkis FPI.
Mana pertanggungjawaban POLRI sebagai aparat penegak hukum yang tidak tegas & tidak berwibawa hanya terima gaji buta.
Ormas tersebut dapat di beri teguran, jika Ormas membuat ulah lagi di beri peringatan, Jika membuat ulah lagi ormas dapat di bubarkan.
Presiden Sby tidak punya nyali untuk membubarkan FPI, jangan hanya bicara doang buktikan mana janji anda......?????
Pemberontak Demokrasi di Bahrain di mana kaum Islam Sunni membantai Islam Syiah,Arab Saudi mengirim tentara ke Bahrain untuk mendukung kaum Penguasa Sunni dari Syiah.
Berita menarik sesama Muslim saling membunuh mana Ukhuwah Islamiah (Persaudaraan sesama Muslim)hanya pepesan kosong.
Jikalau POLRI mendanai FPI, betapa jahatnya POLRI kita memelihara sebuah organisasi preman yang dipakai untuk membunuhi bangsanya sendiri!
Wajar dong sama-sama bejatnya. Lah Tuhan mereka kan BERHALA??????!!!!!!